Nilaiialah suatu gagasan yang dimiliki seseorang maupun kelompok mengenai apa yang layak, apa yang dikehendaki, serta apa yang baik dan buruk. Horton & Hunt (1987) Nilai ialah suatu gagasan yang berhubungan mengenai apakah suatu bentuk tindakan sosial itu penting ataukah tidak penting. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lmm (1998)
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis/usaha-yang-banyak-diminati-pembeli-6228003" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Menurutkusih tanda2 etos kerja buruk yang paling keliatan (dan paling aku sebel) itu kerjaan ngga akan beres kalo ngga dimarahin atasan atau ngga ditakut2in pake hukuman. Padahal namanya pekerjaan, kan udah jadi tanggung jawab, jadi ngga perlu lah yang namanya ditekan terus sama atasan / hukuman. September 28, 2016 Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja Sukardewi, 20133. Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya Tasmara, 200215. Ilustrasi Etos Kerja Berikut beberapa pengertian etos kerja dari beberapa sumber Menurut Sinamo 201126, etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Menurut Panji Anoraga 200129, etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja, oleh karena itu menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai suatu yang luhur, sehingga diperlukan dorongan atau motivasi. Menurut Madjid 2000410, etos kerja ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau sekelompok manusia. Ciri-ciri Etos Kerja Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat pada sikap dan tingkah lakunya dalam bekerja. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri etos kerja Kecanduan terhadap waktu. Salah satu esensi dan hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Dia sadar waktu adalah netral dan terus merayap dari detik ke detik dan dia pun sadar bahwa sedetik yang lalu tak akan pernah kembali kepadanya. Memiliki moralitas yang bersih ikhlas. Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seorang yang berbudaya kerja adalah nilai keihklasan. Karena ikhlas merupakan bentuk dari cinta, bentuk kasih sayang dan pelayanan tanpa ikatan. Sikap ikhlas bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan juga input atau masukan yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih. Memiliki kejujuran. Kejujuran pun tidak datang dari luar, tetapi bisikan kalbu yang terus menerus mengetuk dan membisikkan nilai moral yang luhur. Kejujuran bukanlah sebuah keterpaksaan, melainkan sebuah panggilan dari dalam sebuah keterikatan. Memiliki komitmen. Komitmen adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang diyakininya. Dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gairah. Kuat pendirian konsisten. Konsisten adalah suatu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya. Mereka mampu mengendalikan diri dan mengelola emosinya secara efektif. Cara Menumbuhkan Etos Kerja Setiap negara memiliki etos kerja masing-masing, menurut Jansen H. Sinamo 2011 melalui bukunya 8 Etos Kerja Profesional menjelaskan cara menumbuhkan etos kerja sebagai berikut Kerja sebagai rahmat Aku bekerja tulus penuh rasa syukur. Kerja adalah amanah Aku bekerja penuh tanggung jawab. Kerja adalah panggilan Aku bekerja tuntas penuh integritas. Kerja adalah aktualisasi Aku bekerja keras penuh semangat. Kerja adalah ibadah Aku bekerja serius penuh kecintaan. Kerja adalah seni Aku bekerja cerdas penuh kreativitas. Kerja adalah kehormatan Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan. Kerja adalah pelayanan Aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etos Kerja Etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu Anoraga, 200152 Agama. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Budaya. Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. Sosial Politik. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. Kondisi Lingkungan/Geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut. Pendidikan. Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. Struktur Ekonomi. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. Motivasi Intrinsik Individu. Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang. Daftar Pustaka Toto Tasmara. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta Gema Insani Press. Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta Institut Mahardika. Sukardewi, Nyoman, et. all. 2013. Kontribusi Adversity Quotient AQ Etos Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4. Panji Anaraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta. Madjid, N. 2000. Masyarakat Religius. Jakarta Pavamadina.JikaAnda melakukan jajak pendapat di sekitar Anda untuk mengetahui berapa banyak teman-teman Anda dan orang-orang dalam lingkaran sosial Anda yang menggunakan Facebook, Anda akan menemukan bahwa setiap 5 orang di sekitar kita, setidaknya dua dari mereka adalah pengguna aktif Facebook.Namun dari semua facebooker yang sudah
Jakarta - Penggunaan istilah etos kerja mungkin tak asing di telinga kebanyakan orang. Namun tahukah kalian apa sebenarnya yang dimaksud dengan etos kerja itu sendiri?Secara bahasa, etos berasal dari kata Yunani yang tak lain adalah ethos. Pengertiannya sendiri merujuk kepada karakter yang digunakan untuk menggambarkan keyakinan yang memandu atau standar prinsip yang menuntun yang menjadi ciri sebuah komunitas, bangsa atau Desmon Ginting dalam karyanya berjudul Etos Kerja - Panduan Menjadi Karyawan Cerdas, secara singkat etos kerja dapat diartikan semangat kerja yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang bekerja, yang berlandaskan etika dan perspektif kerja yang diyakini serta diwujudkan melalui tekan dan perilaku konkret di dunia demikian, etos kerja termasuk ke dalam salah satu soft skill. Di dunia kerja, etos kerja sangat diperlukan. Terlebih, kita akan lebih dihargai oleh rekan rekan kantor karena dianggap bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan yang kita praktiknya, seseorang yang memiliki etos kerja terlihat dari sikap dan tingkah lakunya saat ia bekerja. Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK yang disusun oleh Anis Listiani, dibawah ini merupakan beberapa ciri etos kerja1. Candu terhadap waktuKecanduan terhadap waktu artinya seseorang yang memiliki etos kerja akan lebih menghargai waktu, terutama saat bekerja. Ia akan lebih sadar bahwa sedetik yang telah lalu pun tidak akan pernah kembali Memiliki sifat jujurKejujuran merupakan hal yang paling penting dan utama dalam segala aspek. Begitu pula dalam etos kerja, dengan memiliki sifat ini maka pekerjaan yang ia jalani akan lebih dimudahkan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama rekan Memiliki komitmenKomitmen merupakan keyakinan kuat yang dimiliki oleh seseorang. Mereka yang memiliki komitmen akan lebih fokus dalam bekerja dan punya tujuan pasti akan apa yang ingin KonsistenKonsisten berarti bersikap pantang menyerah dan berani mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko besar. Orang yang konsisten dapat mengendalikan emosinya secara efektif dan berani mengambil tindakan, namun tidak memiliki ciri, dalam menumbuhkan etos kerja tentu ada caranya tersendiri. Sebagaimana dikutip dari buku Etika Bisnis Prinsip dan Relevansinya oleh Andriasan Sudarso dkk, terdapat 3 cara dalam menumbuhkan etos kerja, antara lain1. Pahami faktor faktor yang menunjang etos kerjaMengenal dan memahami secara mendalam faktor faktor yang mempengaruhi etos kerja seseorang. Dengan demikian, semangat akan tumbuh seiringan dengan motivasi merupakan salah satu faktornya. Karena dengan memperbaiki kewajiban sesuai dengan agama, maka akan memunculkan pribadi yang baik. Dari situlah etos kerja akan Jangan mudah terpengaruh lingkungan kerjaMemiliki lingkungan yang tidak mendukung etos kerja sebaiknya kita acuhkan. Baik itu dari segi budaya maupun harus mampu membuat diri kita menjadi pribadi yang tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan dapat beradaptasi dengan kondisi apapun. Namun, jika memang memungkinkan carilah lingkungan kerja yang baik dengan semangat dan etos kerja yang Kenali diri sendiri lebih dalamDalam kata lain, lakukan evaluasi diri dan cintai diri sendiri. Dengan begitu, maka kita akan lebih percaya diri tersebut akan menumbuhkan etos kerja yang baik dan mendukung pemikiran untuk semakin penjelasan terkait etos kerja. Mulai dari pengertian, ciri ciri hingga cara menumbuhkannya. Simak Video "Satgas UUCK gelar Workshop Undang-Undang Cipta Kerja Sistem OSS dan Sistem Pendukung" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Agarmenjadi lebih jelas, kerangkan Kluckhohn di bawah ini akan saya jelaskan dengan contoh-contoh, dan untuk mudahnya, tiap orientasi nilai budaya itu saya beri singkatan sebagai berikut : MH untuk soal dari makna hidup manusia, MA untuk soal makna hubungan manusia dengan alam sekitarya, MW untuk soal persepsi manusia mengenai waktu, MK untuk
Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan hobi merupakan impian setiap orang apalagi bagi Anda yang baru menyelesaikan pendidikan. Namun, memasuki dunia kerja tidak semudah yang dibayangkan. Sebelum memasuki dunia pekerjaan, Anda terlebih dahulu harus bersaing dengan pencari kerja lainnya. Maka dari itu, ketika telah mendapatkan pekerjaan alangkah lebih baik jika melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang dijalani. Maka dari itu, memiliki etos kerja yang baik perlu Anda miliki. Hal ini bukan hanya untuk perusahaan atau tempat Anda bekerja. Namun, lebih dari itu, sikap pada pekerjaan yang Anda miliki tentu mencerminkan kepribadian, karakter bahkan sikap Anda terhadap tanggung jawab. Untuk itu, kita perlu melakukan yang terbaik terhadap apapun yang dibebankan menjadi tanggung jawab. Agar lebih memahami, berikut ini adalah ulasan mengenai etos kerja, mulai dari pengertian hingga ciri-ciri orang yang memiliki kinerja yang baik. Pengertian Etos Kerja yang Perlu DiketahuiFungsi Etos Kerja Terhadap Kinerja SeseorangMendorong seseorang untuk bertindakMemberikan gairah untuk bekerja lebih giatMendorong untuk bergerak lebihFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja SeseorangBudayaAgamaKondisi lingkunganMotivasiEkonomi yang terstrukturEtos Kerja Pada Dunia StartupMendukung banyak halPenuh dengan ideMudah beradaptasiMengambil resikoOpen mindedCiri-Ciri Seseorang yang Memiliki Etos Kerja TinggiMenghargai waktuMemiliki moralitas dan kejujuranKomitmen terhadap sesuatuMemiliki pendirian yang kuat Pengertian Etos Kerja yang Perlu Diketahui Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang memiliki arti kepribadian, sikap, karakter, keyakinan terhadap sesuatu dan juga watak. Beberapa tokoh atau ahli memiliki perbedaan dalam mendefinisikan hal ini, seperti Max Weber yang menjelaskan bahwa etos kerja adalah perilaku kerja yang etis atau sesuai aturan, serta menjadi kebiasaan dalam bekerja dan berporos pada etika. Sementara Toto Tasmara berpendapat bahwa etos kerja merupakan totilas seseorang dalam kepribadian, ekspresi, memandang dan meyakini sesuatu serta memberikan makna terhadap permasalahan tertentu yang mendorong untuknya bertindak secara optimal atau high performance. Sedangkan, Geertz menjelaskan bahwa yang dimaksud etos dalam bekerja adalah sikap dasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan oleh hidup. Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa etos kerja merupakan sebuah keyakinan seseorang atau kelompok dalam melakukan kehendak atau pekerjaannya, yang sesuai etika, dipenuhi dengan semangat dan cita-cita tinggi. Ia juga tercermin dari sikap atau kepribadian seseorang terhadap tanggung jawab yang dibebankannya. Maka dari itu, pentingnya memiliki semangat dalam melakukan sesuatu, karena hal ini akan memberikan efisiensi dan hasil yang memuaskan dibanding dengan bermalas-malasan dalam bekerja. Selain itu, semangat dalam melakukan pekerjaan tentu membuat rasa optimis Anda bertambah yang akan memberikan kontribusi positif terhadap hasil pekerjaan Anda. Fungsi Etos Kerja Terhadap Kinerja Seseorang Seperti yang disebutkan bahwa memiliki kinerja yang baik dapat dilihat dari etika kerja yang dilakukan oleh seseorang. Kinerja tersebut akan dijadikan sebagai bahan penilaian oleh orang lain, bahkan atasan kerja di kantor. Maka dari itu, penting untuk selalu memperhatikan setiap apa yang dilakukan, seperti sikap dan perilaku saat bekerja. Fungsi dari adanya etika kerja adalah agar seseorang memiliki semangat dalam bekerja yang membuat ia belajar banyak hal dalam dunia profesionalitas, serta memberinya ruang untuk mengembangkan potensi diri bahkan kemampuan dalam kepemimpinan. Adapun fungsi dari etos kerja sendiri antara lain adalah. Mendorong seseorang untuk bertindak Sebagai sesuatu yang menimbulkan tindakan, semangat dan keyakinan dalam bekerja juga memunculkan sikap optimis seseorang. Sikap optimis tersebut, akan memberikan dampak yang positif terhadap perbuatan atau tindakan seseorang untuk memenuhi tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Memberikan gairah untuk bekerja lebih giat Gairah dalam melakukan pekerjaan tidak semata-mata tumbuh begitu saja. Untuk sebagian orang, gairah untuk melakukan pekerjaan atau rutinitas keseharian sangat sulit. Hal ini dikarenakan aktivitas yang rutin terkadang menimbulkan kejenuhan. Maka dari itu, seseorang membutuhkan gairah dalam melakukan sesuatu, sehingga rutinitas yang dilakukan setiap hari tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan baginya. Mendorong untuk bergerak lebih Dalam dunia pekerjaan, persaingan merupakan hal yang sudah akrab dihadapi, baik persaingan antar rekan kerja maupun persaingan dalam menguasai pasar dengan perusahaan lainnya. Maka, untuk mempertahankan eksistensi diri, seseorang harus banyak bergerak dan mengambil banyak kesempatan untuk memperbanyak pengalaman. Hal ini juga berlaku untuk perusahaan. Ya, perusahaan yang sering menghadirkan inovasi atau pembaharuan terhadap produk-produk yang ditawarkannya akan tetap eksis di pasaran. Untuk itu, sebagaimana sebuah roda yang bisa tetap berdiri dengan bergerak, individu, kelompok, lembaga ataupun perusahaan harus tetap bergerak agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Seseorang Tindakan atau perilaku seseorang selalu dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, seperti sifat bawaan, bakat atau bentuk atau kekuatan fisik yang memang tidak terpisahkan dari individu tersebut. Lalu, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu tersebut, seperti lingkungan kerja hingga lingkaran pertemanan. Faktor eksternal ini, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi faktor internal, contohnya seseorang memiliki sifat asli rasa optimisme yang rendah dalam melakukan pekerjaan, namun dengan lingkungan yang penuh semangat dan mendukungnya, maka individu tersebut bisa berubah menjadi orang yang penuh optimisme dalam menjalankan pekerjaannya. Selain faktor internal dan eksternal, semangat dan keyakinan seseorang dalam bekerja lebih spesifik lagi dipengaruhi oleh beragam faktor-faktor di bawah ini, antara lain. Budaya Faktor ini memang memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan mental seseorang. Budaya yang membiasakan seseorang atau individu untuk bersikap disiplin tentu memberikan pengaruh terhadap individu tersebut. Dalam masyarakat, istilah etos budaya bukanlah hal yang asing lagi. Etos budaya inilah yang menggambarkan tekad, disiplin, sikap mental hingga semangat kerja masyarakat yang ditentukan oleh sistem orientasi nilai yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Agama Keyakinan yang dianut seseorang sangat berpengaruh terhadap apa yang dikerjakannya. Tidak bisa dinafikan, jika agama sering dijadikan alasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Banyak dari penganut agama yang tidak pernah lepas dari ajaran agamanya, mulai dari pikiran, aktivitas sosial hingga semangat dalam bekerja. Maka dari itu, agama dapat menjadi satu faktor yang mempengaruhi semangat seseorang dalam pekerjaan yang dilakoninya. Kondisi lingkungan Seperti yang telah disinggung sebelumnya, faktor lingkungan adalah salah satu faktor yang paling banyak memberikan pengaruh terhadap seseorang. Lingkungan ini bisa berupa lingkungan tempat tinggal, kerja dan pergaulan. Bahkan lingkungan pendidikan juga ditempuh sebelumnya juga ikut andil dalam mempernari semangat atau gairah seseorang dalam bekerja. Kualitas pendidikan yang dimiliki oleh sumber daya manusia pada sebuah perusahaan atau lembaga akan memberikan dampak terhadap perkembangan dari perusahaan atau lembaga tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas dengan attitude yang baik, tentu akan memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan dan perkembangan sebuah perusahaan. Motivasi Faktor yang satu ini memang banyak mempengaruhi seseorang dalam bertindak atau melakukan sebuah pekerjaan. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja akan membuat hasil pekerjaan yang dilakukan tersebut menjadi lebih baik, karena dibarengi dengan usaha dan motivasi yang tinggi. Maka, untuk meningkatkan perkembangan perusahaan atau lembaga, harus dilakukan peningkatan motivasi kerja untuk setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Karena semangat, keyakinan dan gairah seseorang dalam melakukan pekerjaan dilandasi oleh pandangan dan nilai seseorang terhadap pekerjaan tersebut. Ekonomi yang terstruktur Faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang selanjutnya adalah sistem ekonomi yang terstruktur. Sudah bukan rahasia lagi memang, jika seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, maka dari itu ada atau tidaknya struktur ekonomi juga ikut andil dalam memberikan motivasi kerja seseorang. Pekerja atau anggota yang diberikan intensif sesuai dengan kinerjanya tentu dapat memacu nya untuk bekerja keras dan mendapat hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan faktor yang banyak mempengaruhi semangat, keyakinan dan efisiensi seseorang dalam bekerja. Maka, jika Anda adalah seorang atasan yang menemukan pekerja, karyawan atau anggota dengan semangat kerja yang rendah maka Anda dapat melihat beberapa faktor di atas yang mungkin mempengaruhi kinerja orang tersebut. Etos Kerja Pada Dunia Startup Dewasa ini perkembangan perusahaan startup memang sedang marak terjadi. Bahkan beberapa perusahaan startup tersebut banyak dijalankan oleh generasi millennial dan bisa dikatakan memiliki usia yang muda. Hal ini tentu mencerminkan bahwa pemuda saat ini sudah banyak yang menyadari tentang pentingnya berbisnis dengan memanfaatkan teknologi yang sedang pesat berkembang. Dengan munculnya beragam bisnis atau perusahaan startup ini tentu memberikan dampak yang positif, terutama pada terbukanya lapangan pekerjaan sehingga ikut berperan dalam menanggulangi masalah pengangguran yang melanda negeri ini. Perlu Anda ketahui sebelumnya, perusahaan atau bisnis startup sendiri merupakan bisnis yang dijalankan dengan pemanfaatan teknologi dan menjawab permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Contohnya adalah, e-commerce atau marketplace online dan jasa antar-jemput online yang sudah sering kita jumpai. Namun, bukan hanya itu bisnis atau perusahaan startup juga bisa berupa konsultasi online melalui aplikasi atau website, les privat atau tutor dan lain sebagainya. Sebagai sebuah bisnis yang sedang marak dirintis oleh para millennial, Anda yang ingin bekerja pada perusahaan ini harus selalu siap bergerak dan memunculkan ide-ide baru. Pasalnya, etos kerja di dunia startup teknologi ini memang memiliki pergerakan yang lebih dinamis dan menantang. Setidaknya, beberapa etos kerja pada perusahaan digital berikut ini harus Anda latih atau miliki sebelum benar-benar terjun pada dunia startup, yaitu Mendukung banyak hal Bekerja pada sebuah perusahaan memberikan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan bekerja pada corporate. Meskipun, perusahaan startup menjadi yang populer saat ini dan banyak diburu oleh para millennial, namun tidak menutup adanya berbagai problem yang sering muncul dalam dunia kerja pada umumnya. Bekerja pada perusahaan startup harus didukung oleh banyak hal, karena iklim kerja digital sangat dinamis dan menantang. Hal ini menuntut Anda untuk selalu bergerak mengikuti berbagai trend masa kini sehingga apa yang Anda kerjakan tidak tertinggal dibanding dengan yang lain. Penuh dengan ide Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bekerja pada perusahaan startup menuntut seseorang untuk bergerak aktif dan dinamis. Jika Anda bergerak lebih lambat, maka bisa jadi perusahaan startup tersebut akan tertinggal dibanding dengan pesaingnya. Hal itu merupakan tantangan yang selalu muncul dalam dunia startup. Apabila Anda memiliki passion pada bidang ini dan sering memiliki ide-ide yang unik, maka bekerja di perusahaan startup bisa menjadi hal yang menyenangkan. Mudah beradaptasi berbeda dengan budaya corporate yang cenderung lebih stabil dan kaku, bisnis startup memiliki fleksibilitas lebih tinggi sehingga mudah beradaptasi menjadi kunci untuk terjun dalam dunia startup. Hal ini tidak terlepas dari budaya startup yang aktif bergerak mengikuti beragam perubahan pada dunia digital dan teknologi. Jika Anda meleng’ sedikit saja dan membiarkan yang lain bergerak lebih cepat, maka bisa jadi perusahaan startup selangkah lebih di belakang. Mengambil resiko Beragam perubahan yang sering terjadi pada dunia startup tidak jarang memberikan resiko yang cukup tinggi terhadap perusahaan. Maka dari itu, menyelami dunia startup harus dibarengi dengan keberanian dalam mengambil resiko. Namun, bukan hanya berani mengambil resiko tersebut, Anda juga harus menghitung atau memperkiraan resiko apa saja yang nanti akan dihadapi jika Anda mengambil sebuah tindakan tertentu. Open minded Perang ide atau gagasan bukanlah hal yang baru dalam dunia startup. Perkembangannya yang cukup dinamis membuat setiap orang yang terlibat juga ikut memikirkan ide-ide baru sebagai inovasi atau pembaharuan. Untuk itu, diperlukan pikiran yang terbuka agar perang ide tidak menjadi bakal api’ untuk bisnis atau perusahaan startup yang digeluti. Itulah beberapa etos kerja perusahaan digital atau startup yang perlu Anda ketahui sebelum benar-benar terjun di dalamnya. Dengan memiliki sifat-sifat di atas Anda dapat dengan mudah memasuki dunia startup yang selalu dinamis dan memberikan tantangan baru, sehingga lebih menyenangkan dilakukan. Ciri-Ciri Seseorang yang Memiliki Etos Kerja Tinggi Setelah membahas berbagai hal tentang etos kerja, selanjutnya adalah ciri-ciri orang yang memiliki sikap semangat dan optimisme dalam bekerja. Cek beberapa ciri-ciri di bawah ini untuk mengetahui seberapa etos kerja yang Anda miliki. Menghargai waktu Waktu merupakan hal penting yang dimiliki oleh setiap manusia. Meski masing-masing memiliki jatah waktu yang sama, yaitu 24 jam setiap harinya namun setiap orang berbeda dalam memanfaatkannya. Orang yang memiliki kinerja yang baik tentu akan memperhatikan setiap waktu yang dimilikinya dan enggan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau sekedar bermalas-malasan. Waktu yang dimilikinya akan digunakan semaksimal mungkin untuk sesuatu yang produktif sehingga memberikan hasil kerja yang terbaik. Memiliki moralitas dan kejujuran Pekerjaan bukan hanya soal bagaimana cara membuat laporan, menghitung dan aktivitas menekan keyboard komputer. Kompetensi moral dan attitude adalah hal yang menjadi penilaian kinerja seseorang. Pekerja, karyawan atau anggota yang memiliki kejujuran dan moral yang baik akan lebih disenangi dan memberikan pengaruh positif bagi anggota lainnya. Maka dari itu, selalu jaga moral dan kejujuran sebagai bagian dari etika bekerja dan nilai yang berlaku pada masyarakat umum. Komitmen terhadap sesuatu Melihat kinerja seseorang juga dapat dilihat dari seberapa konsisten karyawan atau anggota tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Aktivitas bekerja bukanlah hal yang dilakukan sekali dua kali saja, namun ia merupakan rutinitas seseorang yang menuntut curahan pikiran bahkan tenaga. Maka, ketika seseorang tidak dapat melakukan pekerjaan itu dengan konsisten bisa dikatakan bahwa anggota atau karyawan tersebut memiliki kinerja yang kurang dan mempunyai komitmen yang rendah terhadap apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. Memiliki pendirian yang kuat Seperti yang dikatakan sebelumnya, kinerja seseorang dapat dihubungkan dengan sifat, sikap mental, kepribadian bahkan karakternya. Jika seseorang memiliki pendirian yang labil, maka akan berdampak pada kurangnya hasil kerja yang dilakoninya. Sekian pembahasan mengenai etos kerja, semoga menambah semangat Anda untuk semangat dalam bekerja. [business-about] Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.
Q3c1W4. 313 444 86 379 477 314 469 246 134