Jadiperkataan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, adalah hasil daripada perundingan. Hasil daripada usul dari saudara-saudara pihak Islam yang memang usul itu kami terima dengan segala senang hati. Dari ini saja sudah nyata bahwa Pancasila bukan kuberikan kepada bangsa Indonesia sebagai aku ini diktator. Tidak!!!
Kamus Translate Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali Online – bahasa bali secara online ini adalah kamus secara online dengan tujuan mempermudah pemakai internet guna belajar bahasa Indonesia dan bahasa Bali, khususnya untuk destinasi eduakasi pagi semua pelajar ,tinggal tuliskan saja kalimat kalian dan terjemahan juga langsung muncul,translate ini dapat mengartikan dalam format paragraf maupun dalam format teks. Cara pemakaiannya paling mudah lumayan tuliskan kalimat bahasa dalam format bahasa Indonesia yang kamu ingin artikan ke bahasa Bali bakal bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini dipakai di pulau Bali, pulau Lombok unsur barat, pun di unsur timur pulau Jawa. Translate Bahasa Bali OnlinePentingnya Memperkenalkan Bahasa BaliTerjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali Bahasa Bali ialah salah satu bahasa wilayah di negara Indonesia yang dipelihara dengan baik oleh masyarakat penuturnya, yakni etnis Bali. Bahasa Bali sebagai bahasa ibu atau bahasa kesatu untuk sebagian besar masyarakat Bali, digunakan secara luas sebagai perangkat komunikasi dalam berbagai kegiatan di dalam lokasi tinggal tangga dan di luar lokasi tinggal tangga yang mencakupi berbagai kegiatan kehidupan sosial masyarakat Bali. Oleh sebab itu, bahasa Bali adalahpendukung kebudayaan Bali yang tetap hidup dan berkembang di Bali. Dilihat dari jumlah penuturnya, bahasa Bali didukung oleh lebih tidak cukup setengah juta jiwa dan mempunyai tradisi tulis sampai-sampai bahasa Bali tergolong bahasa wilayah besar di antara sejumlah bahasa wilayah di Indonesia. Keberadaan bahasa Bali mempunyai variasi yang lumayan rumit sebab adanya sor-singgih yang ditentukan oleh pembicara, lawan bicara, dan hal-hal yang dibicarakan. Secara umum, variasi bahasa Bali dapat dipisahkan atas variasi temporal, regional, dan sosial. Dimensi temporal bahasa bali menyerahkan indikasi kesejarahan dan pertumbuhan bahasanya walau dalam makna yang paling terbatas. Secara temporal bahasa Bali dipisahkan atas bahasa bali Kuno yang tidak jarang disebut deengan bahasa Bali Mula atau Bali Aga, bahasa Bali Tengahan atau Kawi Bali, dan bahasa Bali Kepara yang tidak jarang disebut Bali Baru atau bahasa Bali Modern. Secara regional, bahasa Bali dipisahkan atas dua dialek, yaitu logat Bali Aga dialek pegunungan dan logat Bali Dataran dialek umum, lumrah yang setiap mempunyai ciri subdialek tersendiri. Berdasarkan dimensi sosial, bahasa Bali tentang adanya sistemsor-singgih atau tingkat tutur bahasa Bali yang erat kaitannya dengan sejarah pertumbuhan masyarakat Bali yang mengenal sistem wangsa warna, yang dipisahkan atas kelompok triwangsa Brahmana, Ksatriya, Wesia dan kelompok Jaba atau Sudraorang kebanyakan. Berdasarkan strata sosial ini, bahasa Bali menyajikan sejarah tersendiri mengenai tingkat tutur kata dalam lapisan masyarakat tradisional di Bali. Di sisi lain, dalam pertumbuhan masyarakat bali pada zaman canggih ini terbentuklah Elite baru golongan pejabat, orang kaya tidak jarang kali disegani dan dihormati oleh kelompok bawah dan ini terlukis pula dalam pemakaian bahasanya. Bahasa Bali atau Basa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang sangat kaya akan budaya dan tradisi di Indonesia. Bahasa ini banyak digunakan di Provinsi Bali dan sekitarnya. Saat ini, Bahasa Bali telah memiliki aksara sendiri yang dikenal sebagai Aksara Bali atau Hanacaraka. Bahasa Bali juga memiliki struktur dan kosakata yang unik dan berbeda dengan bahasa Indonesia. Salah satu cara untuk memperkenalkan Bahasa Bali adalah dengan menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali serta pentingnya mempelajari Bahasa Bali. Pentingnya Memperkenalkan Bahasa Bali Sebagai bahasa daerah, Bahasa Bali memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi di Provinsi Bali. Dalam era globalisasi ini, Bahasa Bali juga perlu dipromosikan dan dikenalkan ke seluruh dunia sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Dalam hal ini, terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali dapat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan Bahasa Bali ke masyarakat yang lebih luas. Dengan terjemahan ini, orang-orang dari luar Bali dapat memahami arti dari kata-kata dalam Bahasa Bali dan menghargai keunikan dari Bahasa Bali itu sendiri. Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali Salah satu tantangan dalam menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali adalah perbedaan struktur dan kosakata antara kedua bahasa tersebut. Namun, dengan menggunakan kamus atau sumber terjemahan yang tepat, kita dapat melakukan terjemahan dengan lebih mudah dan akurat. Berikut ini adalah beberapa contoh terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali Selamat pagi – Om Swastiastu Terima kasih – Suksma Maaf – Pardon Saya – Tiang Kamu – Sane Kami – Kami Mereka – Marika Apa kabar? – Kawin saba? Siapa nama kamu? – Ngidang jenenge sane? Dalam Bahasa Bali, terdapat beberapa kata yang memiliki makna yang sama dengan Bahasa Indonesia. Namun, terdapat juga beberapa kata yang hanya ditemukan dalam Bahasa Bali seperti “Om Swastiastu” yang artinya “Selamat Pagi” atau “Suksma” yang artinya “Terima Kasih”. Selain itu, Bahasa Bali juga memiliki kosakata yang unik dan berbeda dengan Bahasa Indonesia seperti “Blimbing” yang artinya “Belimbing” atau “Kintamani” yang artinya “Tempat Wisata di Bali”. Dengan mempelajari Bahasa Bali, kita juga dapat memperkaya kosakata dan pengalaman kita dalam berbahasa. Mempelajari Bahasa Bali merupakan salah satu cara untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya dan tradisi di Provinsi Bali. Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali dapat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan Bahasa Bali ke masyarakat yang lebih luas. Dalam menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali, kita perlu memahami perbedaan struktur dan kosakata

Beli sayang adi”. Beli dalam Bahasa Bali adalah kata yang umum digunakan yang artinya kakak (laki-laki). Dalam hal ini biasanya posisi laki-laki diibaratkan lebih tua dibanding yang perempuan. Sedangkan adi artinya adik. Dan dalam percakapan pasangan yang sedang pacaran biasa menggunakan panggilan beli-adi atau kakak-adik ini. “Beli tresna adi”.

Kamus Bahasa Bali Sehari-Hari, Paling Sering Dipakai Beserta Artinya Bangli. Bali memang indah, tak hanya alam namun sosial dan budayanya. Nah, biar lebih akrab sama orang Bali, ketahui dulu bahasa sehari-hari yang bisa dihafal. Om Swastyastu Salam pembuka seperti Assalamualaikum, bisa juga berarti permisi. Rahajeng Semeng Rahajeng Semeng merupakan sapaan dalam bahasa Bali. Artinya 'Selamat Pagi'. Untuk siang hari tinggal diganti menjadi 'Rahajeng Siang' atau malam dan sore, 'Rahajeng Malam' dan 'Rahajeng Sore'. Kenken Kabare Kalimat ini memiliki arti 'Apa Kabarnya?". Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, kamu bisa jawab 'becik-becik' yang dalam bahasa Indonesia "baik-baik". Matur Suksma Dalam bahasa Bali 'Matur Suksma' artinya 'Terima Kasih'. Kamu juga bisa menyingkat jadi 'Suksma'. Jangan lupa bilang ini ya setelah mendapat bantuan di Bali! Tiang Tresna Ajak Adi Nah, kalau kamu jatuh cinta sama perempuan di Bali bisa coba kalimat ini. Ini merupakan kata-kata bahasa bali buat pacar, artinya "Aku cinta sama kamu adik". Bli/Mbok Jika berada di Bali, traveler dapat menyapa lawan bicara dengan sebutan 'bli' untuk laki-laki dan 'mbok' untuk perempuan. Fungsinya sama seperti sapaan 'mas" atau 'mbak' dalam bahasa Jawa. Misalnya ingin menyapa seorang laki-laki bernama Made, gunakan 'Bli Made'. Atau menyapa perempuan bernama 'Komang', gunakan 'Mbok Komang'. Numbas Jika ingin berbelanja di tempat wisata, kamu bisa menggunakan kata 'numbas' yang artinya 'beli'. Contohnya, 'saya ingin membeli satu porsi nasi lawar'. Dalam bahasa Bali berbunyi,'titiang pacang numbas nasi lawar asiki'. Aji Kuda Niki Bila traveler ingin menanyakan harga suatu barang, gunakan kalimat 'aji kuda niki?' yang artinya 'berapa harganya ini?'. Jika ingin menawar harga, gunakan kalimat,'ten dados tawah?' yang artinya 'apakah bisa lebih murah?'. Aji Kuda Niki Bahasa Bali ini sangat berguna saat tengah berbelanja. 'Aji Kuda Niki' artinya 'Berapa harganya ini' atau kamu bisa menyingkat menjadi 'Kuda niki?' Ngudiang Jika ingin sedikit basa-basi dengan teman, kamu bisa menanyakan 'Lagi ngapain?' atau dalam bahasa Bali 'Ngudiang'. Bila teman sedang jalan-jalan pasti ia akan menjawab 'melali' yang artinya 'jalan-jalan'. Dija Ingin menanyakan lokasi teman kamu dalam bahasa Bali? Coba tanya dengan kata 'Dija?' yang artinya 'Di mana'. Dijamin ia akan menjawab lokasinya saat itu juga. Jaen Kuliner Bali memang terkenal akan kelezatannya. Tidak ada salahnya lho memuji cita rasa kuliner Bali dengan mengatakan bahwa makanan itu enak. Enak dalam bahasa Bali disebut 'jaen'. Contohnya, kamu ingin mengatakan 'nasi lawar enak sekali' maka dalam bahasa Bali kalimatnya menjadi 'nasi lawar jaen pisan'. Wastan Titiang Setelah mengucapkan salam, kamu bisa memperkenalkan nama. Dalam bahasa Bali, nama saya dapat diartikan sebagai wastan titiang. Sebagai contoh, jika kamu mengatakan 'nama saya Budi', dalam bahasa Bali menjadi 'wastan titiang Budi'. Jika lawan bicara menanyakan asal daerah, kamu bisa menggunakan kata 'saking'. Misalnya, 'saya dari Surabaya'. Dalam bahasa Bali menjadi 'titiang saking Surabaya'. Metaken Bertanya, digunakan saat ingin bertanya Punapi Gatra? Apa Kabar? Digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. Jagi Kirang? Boleh Kurang? Digunakan saat melakukan tawar menawar. Kuda Hargane? Berapa Harganya? Digunakan untuk menanyakan harga. Ten Tidak, Digunakan untuk menolak atau mengatakan tidak pada sesuatu. Ring Dija? Dimana? Digunakan saat menanyakan letak/lokasi. Mangkin Sekarang. Digunakan untuk mengatakan waktu saat ini. Mepamit Pulang. Digunakan saat berpamitan pulang. Durung Belum. Digunakan saat mengatakan belum. Ngajeng Makan. Digunakan saat sedang makan.
Tekabengong, I Sampik sambil ngurimik, nyen bisa nulad tingkah gambare puniki, inggih belituara saja. 5. Lakar melahang, gambare kadi puniki, tuara amunapa, jegeg bagus tuara karing, yadin karirihin tuna. 6. Tiang ngiring, sareng beli sane mangkin, tingkah makurenan, mepayas ia apang becik, waluya Ratih lan samara. 7.
13 Views Kamus Translate Bahasa Indonesia ke Bahasa Bali Online – bahasa bali secara online ini ialah kamus secara online dengan tujuan mempermudah pemakai internet faedah belajar bahasa Indonesia dan bahasa Bali, khususnya bagi destinasi eduakasi pagi semua pelajar ,tinggal tuliskan saja kalimat kalian dan terjemahan juga langsung muncul,translate ini dapat mengartikan kerumahtanggaan format alinea ataupun privat format bacaan. Cara pemakaiannya minimal mudah lumayan tuliskan kalimat bahasa dalam ukuran bahasa Indonesia yang kamu ingin artikan ke bahasa Bali kerjakan bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih eksklusif berpokok anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini dipakai di pulau Bali, pulau Lombok unsur barat, pun di unsur timur pulau Jawa. Bahasa Bali adalah pelecok satu bahasa wilayah di negara Indonesia yang dipelihara dengan baik oleh publik penuturnya, yakni kesukuan Bali. Bahasa Bali sebagai bahasa ibu alias bahasa kesatu untuk sebagian besar masyarakat Bali, digunakan secara luas sebagai perangkat komunikasi dalam berbagai kegiatan di dalam lokasi tinggal tangga dan di asing lokasi sangat tangga yang mencakupi bervariasi kegiatan hidup sosial masyarakat Bali. Maka itu sebab itu, bahasa Bali adalahpendukung kebudayaan Bali yang tetap hidup dan berkembang di Bali. Dilihat pecah total penuturnya, bahasa Bali didukung maka dari itu lebih tidak cukup sekeping juta jiwa dan mempunyai pagar adat tulis sebatas-sampai bahasa Bali tergolong bahasa wilayah besar di antara beberapa bahasa wilayah di Indonesia. Keberadaan bahasa Bali memiliki variasi yang lumayan rumit sebab adanya sor-singgih yang ditentukan makanya pembicara, imbangan bicara, dan hal-peristiwa yang dibicarakan. Secara umum, varietas bahasa Bali dapat dipisahkan atas variasi temporal, regional, dan sosial. Dimensi temporal bahasa bali memasrahkan indikasi kesejarahan dan pertumbuhan bahasanya walau dalam makna nan paling terbatas. Secara temporal bahasa Bali dipisahkan atas bahasa bali Bersejarah nan tidak susah disebut deengan bahasa Bali Mula alias Bali Aga, bahasa Bali Tengahan atau Kawi Bali, dan bahasa Bali Kepara nan tidak musykil disebut Bali Baru atau bahasa Bali Bertamadun. Secara regional, bahasa Bali dipisahkan atas dua dialek, yaitu logat Bali Aga dialek pegunungan dan logat Bali Dataran dialek awam, lumrah yang setiap punya ciri subdialek partikular. Berdasarkan matra sosial, bahasa Bali akan halnya adanya sistemsor-singgih atau tingkat sebut bahasa Bali yang erat kaitannya dengan ki kenangan pertumbuhan masyarakat Bali yang mengenal sistem wangsa warna, yang dipisahkan atas kelompok triwangsa Brahmana, Ksatriya, Wesia dan kelompok Jaba atau Sudraorang lazimnya. Berdasarkan pangkat sosial ini, bahasa Bali menyuguhkan sejarah distingtif mengenai tingkat tutur kata dalam lapisan awam tradisional di Bali. Di sisi tidak, n domestik pertumbuhan masyarakat bali puas zaman canggih ini terbentuklah Elite bau kencur golongan atasan, cucu adam kaya tak jarang mungkin disegani dan dihormati maka itu gerombolan bawah dan ini terlukis pula internal pemakaian bahasanya. Source
Lyrics: Kis Band Feat Tiari Bintang - Sudahlah Seperti malam temaram tak berbintang Begitu rasa suasana hatimu kini Janganlah diam ungkapkanlah salahku sayang Ku rasa wajar agar aku cepat sadar Sudahlah dinginkan kepalamu Segera lapangkanlah sesakmu Tak baik dan tak bijak bagiku Mempermasalahkan soal yang tak perlu Tunjukan, tunjukan
Selama ini mungkin sebagian besar dari kita yang pernah datang ke Bali hanya sekedar melihat keindahan alamnya saja. Tanpa kita sadari sebenarnya telinga kita sering mendengar kata-kata yang merupakan istilah dalam bahasa Bali. Atau sudah saking biasanya kita mendengar kata-kata tersebut sampai tidak ngeh kalau itu merupakan bagian dari bahasa Bali. Memang cukup banyak istilah kata dalam bahasa bali yang seperti sudah umum digunakan. Bali sebagai tujuan wisata lokal dan internasional merupakan wilayah istimewa di Indonesia. Rasanya memang selain mengenal panorama alamnya yang indah kita juga perlu mengetahui secara garis besar istilah kata dalam bahasa Bali yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu tujuannya adalah agar masyarakat Bali merasa mereka dihargai bukan hanya dieksplorasi tempat wisata saja. Manusia dalam hal ini masyarakat Bali juga merupakan bagian dari “paket wisata” di Bali. Agar kita bisa menjadi lebih dekat dengan masyarakat setempat saat mengunjungi wisata Bali ada baiknya mulai mengenal bahasa mereka. Mulai dari yang sederhana saja sebagaimana yang ada di dalam tulisan dibawah ini. Hal yang Perlu Diketahui Tentang Bahasa Bali Sejarah Bahasa Bali Bahasa Bali merupakan bagian dari bahasa Austronesia yang merupakan cabang bahasa Sundik atau lebih spesifik adalah Bali-Sasak. Perlu diketahui bahwa bahasa Austronesia tersebut bukan hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Bali tetapi juga berlaku di wilayah Lombok terutama pada bagian barat. Selain itu juga dipakai sebagai bahasa orang Jawa yang ada di ujung timur yaitu Banyuwangi. Jadi jangan heran jika Anda mendengar orang berbicara bahasa Bali tetapi Anda sedang tidak berada disana. Ada Pengaruh Bahasa Jawa Dalam banyak literatur kita bisa melihat dan menemukan bahwa cukup banyak istilah kata dalam bahasa Bali yang sangat mirip dengan bahasa Jawa. Ini menunjukkan bahwa memang bahasa Bali mendapatkan banyak pengaruh dari bahasa Jawa. Hal ini memang hal yang lumrah mengingat secara geografis Pulau Bali sangat berdekatan dengan Pulau Jawa. Selain itu juga menurut sejarah dulunya Pulau Bali termasuk salah satu wilayah yang ditaklukkan oleh Patih Gajah Mada yang turut membawa serta bahasa Jawa kesana. Walaupun sebenarnya banyak kosakata dalam bahasa Bali yang lebih mirip bahasa Melayu tetapi pengaruh penaklukan oleh Gajah Mada membuat pelafalan bahasa Bali menjadi mirip dengan bahasa Jawa. Kosa Kata dan Istilah Dalam Bahasa Bali Istilah Bilangan Dalam bahasa bali kata “bilangan” disebut dengan wilangan. Tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Lalu bagaimana dengan kata-kata untuk menyebutkan angka dalam bilangan menggunakan bahasa Bali? Inilah beberapa contohnya. – 1 disebut dengan besik atau siki – 2 disebut dengan kalih, ini sama dengan bahasa Jawa – 3 disebut dengan telu, sama dengan bahasa Jawa – 4 disebut dengan papat, sama dengan bahasa Jawa – 5 disebut dengan lima Kalau dilihat dari kelima contoh diatas sudah terlihat bahwa istilah angka dalam bahasa Bali sangat mendekati kemiripan dengan bagaimana menyebut angka dalam bahasa Jawa. Istilah Untuk Menyebut Orang Anda pasti sudah terlalu sering mendengar sebutan Made, Kadek, Ketut dan nama lainnya dari orang Bali. Bagi kita yang tidak tahu akan berpikir bahwa itu hanyalah sapaan atau sebutan biasa saja untuk orang. Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Di Bali anak-anak dinamakan dengan menggunakan urutan kelahiran seperti Eko, Dwi, Tri dan lainnya di Jawa. Dan nama tersebut masih dibedakan lagi untuk anak laki-laki dan perempuan. ▪ Nama Anak Laki-laki – Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan Gede, Wayan, Putu – Nama anak kedua menggunakan Made atau Nengah – Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang – Nama anak keempat menggunakan Ketut ▪ Nama Anak Perempuan – Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan tambahan “Luh” sebelum Gede, Wayan, Putu – Nama anak kedua menggunakan Kadek – Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang – Nama anak keempat menggunakan Ketut Setelah anak keempat akan berulang lagi seperti anak pertama untuk anak kelima dan seterusnya. Nama Orang Menurut Kasta Di dalam masyarakat Bali memang mengenal istilah kasta yang disebabkan oleh pengaruh agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang disana. Termasuk dalam pemberian nama pada keturunan-keturunannya. – Kasta Brahmana yang merupakan kasta tertinggi biasanya menggunakan nama Ida Bagus atau Ida Ayu – Kasta Ksatria yang merupakan keturunan pejabat priyayi biasanya memiliki nama dengan awalan Anak Agung, Cokorda, Gusti atau Desak – Kasta Waisya yang merupakan keturunan pedagang biasanya menggunakan awalan Ngakan, Kompyang, Si atau Sang – Kasta Sudra yang merupakan tingkatan terendah dalam tatanan masyarakat tidak menambahkan nama apapun tetapi biasanya langsung dengan nama sesuai urutan kelahiran seperti Made, Putu, Kadek dan lainnya. Kumpulanlirik lagu Bali & Tempat belajar Bahasa Bali SARMITHA RENTAL MOTOR BALI. Sewa Motor Bali. Senin, 19 Januari 2015. Enteg sebeng dadi calon mantu . Tunangan ne paling jegeg . Sebilang saihan ngajak tunangan timpal . Pada Gelahang lirik - Widi Widiana feat Sri Dianawati; Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas berbagai suku bangsa dimana setiap sukunya memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Meskipun secara resmi bangsa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, dalam percakapan sehari-hari ataupun dalam kegiatan budaya mulai dari Aceh hingga papua memiliki bahasa dengan dialek yang berbeda. Misalnya seperti Bali yang memiliki bahasa Bali. Salah satu bahasa daerah yang cukup terkenal adalah bahasa Bali. Bahasa ini banyak digunakan secara luas dalam percakapan di pulau Bali oleh masyarakat asli sana. Selain itu juga digunakan dalam setiap kegiatan kebudayaan khas Bali maupun kegiatan keagamaan hindu Bali. Berikut ini beberapa kata dan kalimat yang sering digunakan dalam bahasa Bali sehari-hari, ingat “a” di akhir kata dibaca “e”, jadi bahasa Bali anda akan terlihat lebih natural. sedikit = abedik benar = patut benar = beneh salah = iwang salah = pelih tanya = metaken tanya = metakon permisi = nunas lugra sekarang = mangkin sekarang = jani pulang = mapamit pulang = mulih anggota tubuh kepala = prabu kepala = sirah mata = penyingakan mata = mata kuping = karna kuping = kuping bibir = lambe bibir = bibih, bungut tangan = lengen kaki = cokor kaki = batis nomor 1 = siki 2 = kalih 3 = tiga 4 = papat 5 = lima 6 = nenem 7 = pitu 8 = kutus 9 = sanga 10 = dasa rahajeng semeng = selamat pagi rahajeng tengai = selamat siang rahajeng sanje = selamat sore rahajeng wengi = selamat malam kenken kabare = apa kabar becik – becik = baik baik saking napi = dari mana asal tyang saking jakarta = saya dari jakarta sampun mekelo di bali? = sudah lama di bali? nggih, sampun 6 bulan = ya. sudah 6 bulan dije megae? = kerja dimana? tiang megae ring air port kuta = saya kerja di air port kuta tyang jagi mepamit dumun = saya mau pamit dulu matur suksma = terimakasih suksma mewali = terimakasih kembali Apa nama daerah ini? – Napi wastan gumine niki? Siapa nama anda? – Sira pesengan ragane? Permisi…saya mau bertanya. – Nunas lugra…tyang jagi metaken. Kamu sudah punya pacar? – Ragane sampun maduwe gagelan? Jangan bicara begitu! – Sampunang ngeraos kenten! Boleh saya lewat sini? – Dados tyang ngambahin meriki? Permisi…saya numpang lewat. – Nunas lugra…tyang nyelang margi. Selamat Hari Raya Galungan. – Rahajeng Rerahinan Galungan. Di mana tempatnya Tanah Lot? – Ring dija genah Tanah Lot? Boleh kurang nggak? – Dados kirang nggih? Berapa harganya ini? – Aji kuda niki? Saya mau pulang sekarang – Tyang jagi mapamit mangkin Kamu kerja di mana? – Ragane ring dija makarya? Mau pergi ke mana? – Jagi lunga kija? saya= tiang saya= rage deweke, icang kakak laki= beli kakak perempuan=mbok siapa nama kamu= sira wastana idane siapa nama kamu= nyen adan ragane dari mana= ring dija dari mana=uling dija pacar=tunangan makan= ngajeng, makan=medaar, ngamah, nidik.. selamat datang= rahajeng rauh sudah=sampun sudah= suud belum=durung belum=konden, tonden punapi gatre sareng sami niki = apa kabar semua yang disini becik napi ten = bagus apa gak?? tyang jagi ngajeng dumun = saya mau makan dulu sawireh basang tyang sampun seduk sajan = karena perut saya lapar sekali sampunang lali mlali mriki nggih = jangan lupa maen2 sini yah suksma = trims lagi ngapain = ngudiang? atau nak ngudyang ne nah ? sudah makan=sampun ngajeng punapi gatra? = apa kabar? adan tiang Wira = nama saya Wira buin mani = besok dija? = dimana? matur suksma = terima kasih melali = jalan-jalan sampun = sudah jani = sekarang jam kuda = jam berapa sampun ngajeng? = sudah makan? Makan ngajeng, dahar Lari melaib Uang pipis Berapa kude Lupa engsap Diam oyong Dulu malu Pacar/kekasih tunangan Belum konden Selesai suwud Bertengkar mejagur Pukul cacak peleng Kemana kije Dimana dije Buang air besar meju kerja = megae gila = buduh benar = sajan tolol = lengeh berkata = ngorang mau/ingin = nyak tahu = nawang siapa = nyen aku = tyang [halus] kamu = cai [kasar]…menyebut nama = lebih halus kenken = bagaimana cantik = jegeg gadis = bajang sudah = sube, sampun Penggunaan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bahasa bali paling banyak digunakan oleh suku Bali yang notabene beragama hindu, namun bahasa ini juga menyebar dan digunakan oleh beberapa masyarakat di luar pulau Bali seperti di pulau Lombok bagian barat dan ujung timur pulau Jawa. Penggunaan bahasa ini di luar pulau Bali ini ditengarai karena hubungan masyarakat bali dengan masyarakat pulau lainnya yang berdekatan. Karena bahasa bali banyak mendapat pengaruh dari bahasa Jawa, bahasa ini memiliki tiga jenis tingkatan kosakata berdasarkan penggunaannya sama seperti bahasa Jawa. Tiga tingkatan tersebut adalah bahasa Bali halus, bahasa Bali madya dan bahasa Bali kasar. Bahasa Bali halus merupakan tingkatan yang nilai rasanya paling tinggi dibandingkan yang lain. Umumnya tingkatan bahasa yang halus digunakan dalam upacara adat atau ceramah keagamaan masyarakat hindu Bali. Dalam percakapan informal umumnya digunakan ke[pada orang yang belum dikenal, perbincangan para kaum bangsawan atau ketika berbincang dengan pemuka agama Hindu. Tidak semua masyarakat suku Bali dapat menggunakan bahasa Bali halus, karena umumnya digunakan oleh masyarakat kelas atas di Bali sehingga bagi para masyarakat kasta bawah terutama kaum pemuda yang jarang mengikuti upacara adat akan kesulitan mengerti atau menggunakan bahasa Bali halus. Bahasa Bali madya merupakan bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seperti percakapan dalam keluarga ataupun komunikasi di lingkungannya. Bahasa ini memiliki nilai kesopanan yang sedang. Tingkatan bahasa ini umumnya merupakan bahasa ibu asli masyarakat bali kecuali kaum bangsawan yang umumnya menggunakan Bahasa Bali Halus. Bahasa Bali kasar adalah bahasa yang memiliki tingkatan nilai kesopanan paling rendah. Umumnya bahasa ini digunakan untuk binatang. Apabila pada bahasa Indonesia kata verbal yang digunakan oleh manusia dan binatang adalah sama, maka dalam bahasa bali kata kerja untuk binatang dan manusia harus dibedakan karena dianggap tidak sopan menggunakan kata kerja manusia untuk binatang ataupun sebaliknya. Perbedaan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali – Mendy makan nasi – Ayam makan nasi Maka kata verbal “makan” dalam bahasa Bali harus berbeda karena salah satu digunakan oleh manusia dan satunya lagi dilakukan oleh binatang. Untuk manusia makan menjadi ngajeng dan untuk binatang makan menjadi ngamah. Dalam bahasa ini terjemahannya menjadi -Mendy ngajeng nasi -Ayam ngamah nasi Selain untuk hewan, bahasa bali kasar juga sering digunakan untuk umpatan atau melecehkan ketika sedang marah atau bertengkar. Tujuannya adalah untuk merendahkan lawan bicara. Pengucapan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki 5 huruf vokal, bahasa ini memiliki 6 huruf vokal berupa a, i, u, e o dan Ə. Sedangkan huruf konsonan pada bahasa ini berjumlah 17 berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki 21 huruf konsonan. Huruf konsonan tersebut dapat dibagi berdasarkan cara pembacaannya. Huruf konsonan yang dibaca dengan letup adalah p, b, t, d, c, k, g, dan Ɉ. Huruf konsonan yang dibaca dengan cara sengau adalah m, n, ŋ dan ɲ. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara desis adalah s dan h. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara getar atau sisi adalah r dan l. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara hampiran adalah w dan j. Salah satu ciri khusus dari bahasa tersebut adalah pada fonem eksplosif tak bersuara huruf t pada posisi akhir dibaca sebagai [t], tetapi apabila huruf t berada di posisi awalan kata maka dibaca secara retrofleks atau sebagai [ʈ]. Sedangkan huruf vokal a jika berada pada akhiran kata maka dibaca sebagai [ĕ]. Contohnya adalah dalam kata pantai Kuta, huruf a pada akhiran kata Kuta tidak dibaca sebagai a tetapi sebagai ĕ sehingga pembacaannya menjadi [k’uʈĕ]. Sebagai bahasa yang memiliki induk bahasa Austronesia, bahasa ini memiliki ciri khas dimana kosakatanya cenderung berupa dwisukukata dan umumnya kosakatanya memiliki pola perulangan huruf konsonan–vokal–konsonan–vokal–konsonan KVKVK. Namun dalam bahasa tersebut terdapat sedikit perbedaan dengan bahasa Austronesia lainnya seperti Melayu dimana dalam bahasa tersebut terdapat reduplikasi kosakata monosilabik yang berbentuk KVK dirubah menjadi pola Konsonan-Vokal-Konsonan-Konsonan-Vokal-Konsonan KVKKVK contohnya kata “kukus” dalam bahasa melayu berubah menjadi “kuskus” dalam bahasa tersebut atau kata “ngengat” dalam bahasa Melayu berubah menjadi “ngetnget” dalam bahasa Bali. Jika diperhatikan, tulisan bahasa Bali ada kemiripan dengan tulisan bahasa Jawa dan juga bahasa Thailand. Kekerabatan Bahasa Bali dengan Bahasa Lainnya Belajar Bahasa Bali Meskipun bahasa ini mendapat pengaruh dari bahasa Jawa dalam memiliki tingkatan kesopanan bahasa, namun kosakata bahasa tersebut lebih memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu. Namun bahasa ini memiliki keakraban yang terdekat dengan bahasa sasak dan bahasa Sumbawa. Ketiga bahasa daerah ini juga berada dalam satu rumpun bahasa yang spesifik yaitu rumpun Proto-Bali-Sasak-Sumbawa. Perbedaan yang paling terlihat antara bahasa Bali dan Melayu adalah dalam kosakata yang memiliki akhiran huruf /r/ pada pada bahasa Melayu sering diubah menjadi akhiran /h/ dalam kosa kata bahasa ini. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Melayu namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah dua, jalan, ada, di, bunga, nasi, buah, beli, dll. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Banjar namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah batis, jukung, ujan, dll. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Jawa namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah sampun, seda, rawuh, saking, teges, dll. Contoh Percakapan Bahasa Bali Percakapan Bahasa Bali di Pasar Pembeli “Kude niki Pak?” Berapa harganya ini Pak? Penjual “Telung tali Bu” Tiga ribu Bu Pembeli “Dados kuang Pak?” Boleh kurang Pak? Penjual “Dados kuang bedik” Boleh kurang sedikit Pembeli “Siu pak nggih” Seribu ya Pak Penjual “Nggih dados ampun. Kuda kal meli nike” Ya boleh. Berapa mau beli? Pembeli “Siki manten Pak. Niki pesne Pak” Satu saja Pak. Ini uangnya Pak Bertanya Nama dan Asal dalam Bahasa Bali X “Sira pesengane” Siapa namamu Y “Titiyang Reno” Saya Reno X “Saking napi asal ragane” Dari mana asalmu? Y “Saking Banjarnegara” Dari Surabaya Tips Belajar Bahasa Bali untuk Pemula Mempelajari bahasa daerah atau bahasa asing menjadi penting saat kita mengunjungi tempat tersebut. Seperti ketika di Bali, alangkah baiknya jika kita belajar bahasa Bali. Ada beberapa tips yang akan membantu dalam belajar bahasa Bali. 1. Memperbanyak kosakata yang digunakan sehari-hari Memperbanyak kosakata terutama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari akan membantu kita lebih cepat memahami setiap ucapan yang menggunakan bahasa Bali. Kita bisa memperbanyak kosakata seperti perkenalan, sapaan, angka, dan lain-lain. 2. Memperbarui kosakata setiap hari Agar lebih bisa mengerti setiap percakapan, kita harus mengetahui setiap kosakata yang dituturkan. Tips untuk mengetahui kosakata yaitu dengan meningkatkan gudang kosakata bahasa Bali agar lebih mahir. Paling tidak kita bisa memperbarui atau menambah beberapa kosakata setiap harinya. 3. Mempraktekkan pengucapan Memperbanyak kosakata dan memperbaruinya secara rutin akan sia-sia jika tidak dipraktekkan. Untuk itu kita harus mempraktekkan kosakata yang sudah dihafal sebelumnya. Pengucapan menjadi hal yang penting dalam komunikasi. Jika pengucapannya salah, tentu pemahaman lawan bicara juga bisa salah. 4. Mempraktekkan dengan teman Proses belajar bahasa Bali akan bisa lebih cepat dengan cara mempraktekkannya dengan lawan bicara. Kita bisa mempraktekkannya dengan teman dekat kita yang sama-sama sedang belajar bahasa Bali atau teman kita yang berasal dari Bali. Selain dengan cara melakukan percakapan, kita bisa membuat penguasaan bahasa Bali lebih menyenangkan seperti dengan tebak kosakata atau yang lainnya. 5. Memanfaatkan media elektronik untuk belajar Di era teknologi yang demikian maju, kita bisa memanfaatkannya untuk belajar bahasa Bali lebih mudah dan cepat. Kita bisa belajar menggunakan audio video atau dengan aplikasi sehingga pembelajaran akan lebih mudah dan fleksibel. 6. Menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari Sebaiknya kita mempraktekkan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari sekalipun kosakata yang dikuasai baru sedikit. Mahir dalam berbagai hal termasuk penguasaan bahasa sudah barang tentu diawali karena kebiasaan menggunakannya. Aksara Bali Belajar Bahasa Bali Sama halnya dengan bahasa Jawa, bahasa ini memiliki jenis penulisan hurufnya sendiri. Aksara Bali memiliki nama lain hancaraka. Aksara bali ini umumnya digunakan dalam membuat tulisan berbahasa Bali ataupun berbahasa Sanskerta. Aksara Bali ini juga kerap diubah sedikit untuk membuat tulisan berbahasa Sasak. Aksara Bali memiliki kedekatan dengan Aksara dalam Bahasa Jawa karena memang masih termasuk ke dalam rumpun aksara Jawa Kawi. Di zaman sekarang ini bahkan untuk menulis tulisan berbahasa Bali pun aksara Bali sudah sangat jarang digunakan, umumnya hanya dalam tulisan adat atau keagamaan Hindu Bali. Namun aksara Bali masih banyak diajarkan di berbagai sekolah di Provinsi bali sebagai muatan Lokal. Untuk menulis bahasa tersebut umumnya masyarakat menggunakan huruf Latin. Aksara Bali memiliki 47 huruf, kata yang berasal dari bahasa ini asli cukup ditulis menggunakan 18 huruf konsonan dan 7 huruf vokal sedangkan bahasa sanskerta yang ditulis menggunakan huruf Bali perlu menggunakan semua jenis huruf. Bahasa sanskerta yang ditulis dengan huruf Bali menggunakan padanan Bali, pada bahasa sanskerta perbedaan panjang vokal akan membedakan arti namun jika ditulis menggunakan aksara Bali tidak dibuat perbedaan arti kata dari panjang vokal. Aksara Bali membagi beberapa kelompok huruf berdasarkan cara pelafalannya yang disebut dengan warga aksara. Terdapat 5 jenis warga aksara dalam bahasa bali • Warga Kanthya Guttural yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan langit-langit dekat kerongkongan, contohnya seperti konsonan celah suara • Warga Talawya Palatal yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan langit-langit mulut • Warga Murdhayana Retroflex yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan tarikan lidah ke belakang hingga mengenai langit-langit mulut. • Warga Danthya Gigi yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan sentuhan antara gigi dengan lidah, contohnya seperti konsonan rongga gigi. • Wara Osthya bibir yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan sentuhan bibir bagian atas dengan bibir bagian bawah. Berbeda dengan huruf latin, aksara Bali bersifat abugida yaitu dimana setiap huruf dalam aksara Bali mewakili sebuah suku kata dengan vokal di akhir katanya yang pelafalannya dapat diubah dengan menggunakan tanda baca khusus. Aksara Bali telah termasuk ke dalam satndar Unicode yang memungkinkan huruf-huruf dari aksara bali ini untuk digunakan dalam bentuk elektronik seperti komputer, smartphone, ataupun halaman internet. Namun penggunaan aksara Bali baru bisa digunakan pada sistem operasi keluarga Linux. Konsep Geografis Dalam Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bangsa Austronesia pada umumnya dalam menunjukkan arah akan menggunakan arah mata angin sebagai patokannya, terutama orang suku Jawa yang sangat sering menggunakan istilah mata angin dalam pembicaraan seperti kulon yang artinya barat, kidul yang artinya selatan, alor yang artinya utara, dan wetan yang artinya timur. Namun dalam komunikasi masyarakat Bali istilah mata angin jarang digunakan. Umumnya masyarakat Bali menggunakan patokan gunung dan laut sebagai patokan arah dalam berbahasa, sehingga arah yang dimaksud akan berbeda-beda di setiap tempat. Kata “kaja” dalam bahasa ini artinya “arah menuju gunung” namun dalam bahasa Melayu “kaja” secara bahasa artinya adalah arah utara. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara gunung dan ada yang tinggal di sebelah selatan gunung, maka makna arah dalam kata “kaja dapat berubah. Bagi masyarakat Bali Utara artinya adalah arah selatan, karena mereka berada di sebelah utara gunung. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya adalah arah utara karena mereka berada di sebelah selatan gunung. Gunung yang dimaksud dalam kata “kaja” merupakan Gunung Agung dan pegunungan Batur. Berbalikan dengan istilah “kaja”, kata “kelod” artinya “arah menuju laut” namun dalam bahasa Melayu secara bahasa artinya adalah arah selatan. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara pantai dan ada yang tinggal di sebelah selatan pantai, maka makna arah dalam kata “kelod” dapat berubah. Bagi masyarakat Bali Utara artinya adalah arah utara, karena mereka berada di sebelah selatan pantai. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya adalah arah selatan karena mereka berada di sebelah utara pantai. Sejarah dan Rumpun Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bahasa bali tidak begitu saja terbentuk di pulau bali. Bahasa ini memiliki historis yang panjang dalam pembentukan bahasanya menjadi seperti yang sekarang. Untuk bisa memahami asal bahasa tersebut diperlukan pemahaman mengenai rumpun bahasanya hingga asal-usul suku bali. Dalam merekonstruksi asal bahasa bali para pengamat bahasa dan sejarah menggunakan pendekatan kemiripan struktur bahasa atau linguistik. Berikut ini adalah rumpun bahasa ini mulai dari paling luas hingga paling spesifik. a. Rumpun bahasa Austronesia Bahasa bali berinduk dari rumpun bahasa Austronesia. Rumpun bahasa ini menyebar di sekitar samudera Pasifik oseania mulai dari Selandia baru di bagian selatan hingga ke Taiwan dan Hawai di bagian utara. Di bagian timur rumpun bahasa ini menyebar ke berbagai kepulauan kecil di Pasifik seperti pulau paskah, pulau Fiji ataupun pulau Maladewa. Di bagian barat rumpun ini bahkan melewati samudera hindia hingga ke pulau Madagaskar di sebelah timur Afrika. Umumnya rumpun bahasa Austronesia secara historis tidak banyak memiliki peninggalan dalam bentuk tertulis sehingga para peneliti sulit untuk merekonstruksi terbentuknya rumpun bahasa ini. Menurut beberapa ilmuwan seperti Melton 1998 menyatakan bahwa asal-usul bangsa Austronesia adalah dari Taiwan. Hal ini diketahui dari pendekatan linguistik karena adanya pembagian bahasa Austronesia dari bahasa Formosa asli. Bahasa ini kemudian menyebar seiring menyebarnya bangsa Austronesia di sekitar kepulauan samudera pasifik. Rumpun bahasa Austronesia pun juga ikut berkembang dan berubah menjadi beberapa rumpun bahasa yang lebih spesifik seperti bahasa Atayalik, bahasa Formosa, bahasa Puyuma, bahasa Paiwan, bahasa Rukai, bahasa Tsouik, bahasa Bunun, bahasa dataran rendah barat dan bahasa Malayo-Polinesia. b. Rumpun Bahasa Malayo-Polinesia Bahasa bali secara lebih spesifik masuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polinesia. Rumpun bahasa Malayo Polinesia dapat dibagi menjadi bagian Barat dan bagian timur. Malayo Polinesia bagian barat digunakan oleh sekitar 300 juta orang seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa bahasa Melayu bahasa Tagalog, bahasa Bugis, dll. Sedangkan bahasa Malayo-Polinesia bagian timur digunakan hampir satu juta orang seperti bahasa Polinesia dan bahasa Mikronesia di wilayah kepulauan pasifik Belajar Bahasa Bali Ciri dari rumpun bahasa Malayo Polinesia adalah memiliki pola awalan, sisipan dan akhiran prefix, infix dan suffix. Selain itu dalam rumpun bahasa ini ada reduplikasi dimana sebagian kata atau keseluruhannya dilakukan pengulangan, pengulangan ini digunakan dalam menguatkan makna kata, melemahkan makna kata, menulangi kata hingga meramaikan. Bahasa Malayo-Polinesia juga mempunyai entropi yang rendah dan umumnya jarang ditemukan kata dengan konsonan yang rangkap, setelah konsonan selalu diikuti huruf vokal dan setelah huruf vokal umumnya adalah huruf konsonan. Huruf vokal dalam bahasa Malayu-Polinesia umumnya hanya 5 vokal dasar yaitu a, i, u, e, o. c. Rumpun Bahasa Melayu-Sumbawa Rumpun bahasa ini merupakan cabang dari rumpun bahasa Malayo-Polinesia bagian Barat. Kelompok bahasa ini menggabungkan linguistik bahasa Melayik dan Chamik serta beberapa bahasa di pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Terdapat persamaan dalam rumpun ini dengan beberapa rumpun lainnya seperti rumpun Sunda, Madura dan Sasak. Namun persamaannya cuma berupa tingkatan bahasa krama yang umumnya digunakan dalam kegiatan formal kebudayaan setempat dan tingkatan bahasa ngoko yang umumnya digunakan dalam percakapan informal sehari-hari. Persamaan rumpun bahasa ini dengan bahasa Jawa lebih banyak pada kosa kata tingkat bahasa ngoko. Berdasarkan persamaan antara bahasa Bali, bahasa Madura, bahasa Sumbawa, bahasa Sasak dan bahasa Jawa menunjukkan hubungan penyebaran kebudayaan. Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa ini kemudian dibagi lagi oleh Adelaar 2005 menjadi beberapa rumpun yang lebih spesifik menjadi • Proto-Melayu-Sumbawa berupa bahasa Sunda dan bahasa Madura • Proto-Melayu-Chamik berupa bahasa Aceh-Chamik dan bahasa Melayik di Kalimantan • Proto-Bali-Sasak-Sumbawa berupa bahasa Bali, bahasa Sasak dan bahasa Sumbawa

Berdasarkancontoh sebelumnya, agar sampai pada suatu kesimpulan yang benar, seseorang has melakukan suatu pengamatan atau penyelidikan dari suatu fakta, gejala, dan obyek yang akan menjadi hasil kesimpulannya. 2.1.5 Berfikir Ilmiah (Scientific Thinking) Proses berfikir ilmiah adalah proses melakukan penalaran (reasoning) terhadap suatu hal

Usage Examples Kabenengan Beli sedeng liwat driki, ring pekene ngalih buah. Mara Beli inget, i pidan cepok dogen Beli taen mriki. [example 1] I just happen to pass by here by the market looking for fruit. I just remembered, I only came here once. Made Nah, apa buin beli, Sekar? Sekar Meli buah manggise akilo, markisa ajak durene duang kilo. [example 2] Made Okay, what else do you need to buy, Sekar? Sekar One kilo of mangosteens, one kilo of passion fruits and a two kilo of durian. Belin tiange ngaukin tiang lantas malaib mulih. Aduh! Muuk ujan? [example 3] My brother waved to me and ran home. Oh no! Run in the rain?! Tiang tuah nresnain beli adiri, tusing ada ane lenan. I only love you, nothing else. In Balinese Lantas matakon I Nyoman Jater, “Njo… encen pelase?” “Ne pelase, English In Indonesian In Balinese Beli Gancang, beneh buka raos beline, icang sing maboya teken papineh English In Indonesian In Balinese Ditu lantas I Cupak morahang teken adine. “Adi…adi Grantang mareren malu, kola kenyel tur bedak pesan, kola lakar ngalih yeh ditu di telagane. “Kasautin laut pamunyin Beline teken I Grantang, “Eda beli ditu ngalih yeh, ento anak yeh encehne I Benaru tusing dadi inem, beli, “Ningeh munyin adine keto I Cupak makesiab ngatabtab muane putih English In Indonesian Walaupun demikian prilaku kakaknya I Grantang masih menerima dengan Balinese Yan kola tusing maan metanding ngajak I Benaru jengah kola, Adi. ” I Grantang laut ngomong uli tengah goane teken I Cupak. “Beli tegarang entungan tali bune ka goane! “Disubane ada raos adine buka keto laut I Cupak ngentungan taline English In Indonesian Aku akan mengantar beliau ke istan".In Balinese I Grantang megat munyin beline, “Eda Beli baas sumbar ngomong, awak tusing nawang matan English In Indonesian I Grantang memutus perkataan kakaknya, "Janganlah kakak terlalu sesumbar, dirimu tidak pernah tau wujud Balinese Rikanjekan punika Ida Raden Dewi nyagjag tur mlekur I Grantang sinambi nangis masasambatan, “Aduh Beli ngud las beli ngutiang English In Indonesian Semua para pelayan istana merasa susah, dikarenakan semenjak I Cupak menjadi Raja setiap hari para pelayan istana membuah daging Balinese Nah ne enu lad-ladne jalan gagah ajak dadua.”Disubane ada raosne I Cupak buka keto laut masaut I Grantang, “Nah daar suba beli, tiang tusing merasa seduk” I Cupak medaar padidiana, ngesop nasi nginem yeh, celekutang nitig tangkah, suud madaar I Cupak taagtaag nyiriang basang English In Indonesian Kemudian di sanalah I Grantang bergelantingan pada tali agar bisa Balinese Adi jalan mulih adi, ampurayang Beli adi, jalan adi mulih!” I Grantang mesaut alot, “kema suba Beli mulih padidi, depang tiang dini naenang sakit ati, diastun tampin tiang puaran tiange idup tusing demenin rerama. “Disubane buka keto pasaut adine laut nyawis nimbal natakin panes tis, suka duka ajak English In Indonesian I Grantang memutus perkataan kakaknya, "Janganlah kakak terlalu sesumbar, dirimu tidak pernah tau wujud Balinese I Grantang ngomong munyine alus tur nyunyur manis. “Kemu beli malunan mulih tiang lakar manjus abedik. “I cupak masaut gangsar,”Lamun keto kola lakar malunan mulih, English In Indonesian Dikisahkan sekarang I Cupak diusir dari Balinese Disubane suud I Grantang negul beline, I Grantang laut matinget teken beline, “Ene tingalin tumbake buin ajahan beli, yan bah kangin tumbake ento pinaka cirin tiange menang di English In Indonesian Semoga dengan kepergian saya dari rumah hidup ayah dan kakak saya I Cupak bahagia".In Balinese Rikanjekan punika Ida Raden Dewi nyagjag tur mlekur I Grantang sinambi nangis masasambatan, “Aduh Beli ngud las beli ngutiang English In Indonesian Semua para pelayan istana merasa susah, dikarenakan semenjak I Cupak menjadi Raja setiap hari para pelayan istana membuah daging Balinese Goba lan parilaksanan beli adi punika doh pesan English In Indonesian Paras tampan, prilaku buruk, dan tidak suka melakukan pekerjaan, apakah mau sepadan paras dan prilakumu?In Balinese Kalingke nampak ngadeg gumi, baanga ngidih nasi dogen beli nyak ngematiang I Benaru. “I Grantang nglanturang munyine teken jero dagang nasi. “Inggih jero dagang nasi durusang uningan marika ring Ida Sang English In Indonesian Walaupun demikian prilaku kakaknya I Grantang masih menerima dengan Balinese Kewala ade pabesen beli kapining cai nyai ajak dadua, selantang-lantang jalan, eda pesan cai nyai mamunyi yapitui ada anak matakon, ada anak nyacad utawi mariceda cai nyai, eda pesan English In Indonesian Air telaga Kumudawati semakin menyusut akibat kemarau panjang, maka kami berdua akan pergi mencari telaga lainnya,” ucap angsa Balinese “Ih beli Angsang, tinggalin ja baduur ada empas kakeberang baan angsa, kija mirib lakar abana?” I Angsang nyautin “Ah, ngipi nyai English In Indonesian Mendengar permintaan kura-kura seperti itu, angsa pun menjawab. “Baiklah kalau begitu keinginan kalian Balinese Beli ngidih tekening cai nyai apang melah-melah dini, wireh beli lan Ni Cakranggi lakar ngalahin anake buka cai nyai mulih ka desan beline English In Indonesian Abang minta kepada kalian berdua untuk tinggal baik-baik di Balinese Beli ngidih tekening cai nyai apang melah-melah dini, wireh beli lan Ni Cakranggi lakar ngalahin anake buka cai nyai mulih ka desan beline English In Indonesian Abang minta kepada kalian berdua untuk tinggal baik-baik di Balinese Las beli ngalahin titiang English In Indonesian Air telaga Kumudawati semakin menyusut akibat kemarau panjang, maka kami berdua akan pergi mencari telaga lainnya,” ucap angsa Balinese Beli ngelah naya upaya apang nyidang ngajakin cai nyai magedi uling tongose English In Indonesian Abang minta kepada kalian berdua untuk tinggal baik-baik di Balinese Hal niki ten sida dihindari sawireh geginan krama lan produsen rayunan kautamayang antah tiap kuren jigjigan sampun pasti ngutang acepok satu kali antah sehari antuk nglait tiap belod sane ngutang rayunan kala kemarin ane smpun tusing jaen antuk ngajeng serta peken tradisional teken fungsi utama sane genah adep beli sane dapat samian lakar pokok dija peken tradisional muah ngadep jukut-jukutan wiadin woh ane tusing bisa kuat sampun suwe lan nuntut produsen antuk ngutang lan tusing ngadeng mebading English In Indonesian Sampah makanan adalah nama yang memiliki definisi bahwa dalam proses pemilihan bahan, produksi, hingga pendistribusian makanan tersebut baik-baik saja dan siap dikonsumsi, namun saat sampai di tangan konsumen, mereka tidak bisa mengonsumsi makanan tersebut dengan baik sehingga makanan tersebut tidak efektif dan terbuang Balinese Ene tanah carik beline ulian ngontrak, uli pidan beli mula ngengkebang, sing taen maorahan teken English It's really sad when told about the impact of this corona Indonesian Kemudian saya diberikan aturan-aturan tentang penanggulangan COVID-19 Balinese Sedek dina anu ngomong I Rumpuh, “beli jalan ja luas ka umah-umah anake ngidih-idih, tusing duga baan icang naanang basange seduk.” Masaut beline, “kenkenang beli ngalih ambah-ambahang, beli tuara ngenot English In Indonesian Suatu hari si Lumpuh menyampaikan ide kepada kakaknya, “Kak, ayo kita meminta-minta ke rumah-rumah Balinese Yen kudang dina suba makelone ia maan panugrahan Batara, Ni Kurmawi marasa dewekne lakar mataluh, lantas ngomong teken somahne. “Beli Kurmawa ene suba masanne tiang lakar English In Indonesian In Balinese I Kurmawa lantas ngomong teken somahne. “Uduh adi Kurmawi, sedih keneh beline, yen nepukin nyama brayane rerad rerod ngajak pianak somah, cara anak ngewerin rasayang English In Indonesian In Balinese Icang dot ngamah jantung lutung!” “Oh sing dadi, beli matimpal luwung ajak I English In Indonesian In Balinese Ragan beli naduanin tresnan English In Indonesian In Balinese I Bojog buin ngomong, ”yen beli sangsaya, jalan tegul English In Indonesian Cerita ada Kambing bernama Ni Mesaba dan Ni Balinese I Macan masaut, ”beli jejeh nepukin buron English In Indonesian Cerita ada Kambing bernama Ni Mesaba dan Ni Balinese i Bojog matakon”, Beli, apa krana beli malaib?”.In English In Indonesian I Bojog Balinese ”beh, yen beli kema tusing buungan beli English In Indonesian Cerita ada Kambing bernama Ni Mesaba dan Ni Balinese i Bojog matakon”, Beli, apa krana beli malaib?”.In English In Indonesian I Bojog Balinese Sesai ban beli ngorain Wayan Gerobak " yan sabar nah, tegtegang mejujuk apang man English In Indonesian In Balinese Nyantos mangkin, kawentenan punika taler sayan rered sangkaning daya beli masyarakat sane sampun rered lan kawentenan pembatasan ritatkala galah sane dados kaanggen English In Indonesian In Balinese Ring sajeroning pahan sane tiosan Sang Mango maosang “Sane ngawinang beli nilar adi ring pamereman/ nenten ja sangakaning lali alanglang kalangwan/ sakewanten sangkaning harsa sane nenten prasida kataanang nyuratang lango// saka ri harepku lalita nggurit lango.In English In Indonesian In Balinese Kanti-kanti tiang ngelah ide lakar ngadep be ane tiang beli disisin pasihe lantas ke cacarang angdep ka English In Indonesian In Balinese Tusing cara i pidan dugas celenge ngamah dagdag, amah-amahan celenge jani makejang meli, jani liunan celeng lan sampine ngamah konsentrat ane beli aji English In Indonesian In Balinese Onyang anake ngelah mbok wiadin beli ane bisa ngae unduk-unduk ane tusing bisa English Everybody has an older sister or brother who can do things they can' Indonesian Semua orang punya kakak perempuan atau laki-laki yang bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dia Balinese Ngara kento doang merdeka nto tanggung jawab ne patut kajaga ,merdeka uling mekejang penjajah care jani ne kajajah teknologi jak pandemi .Mula iraga sing perlu perang ape buin telasang getih sakewala iraga ngara dadi engsap majeng NKRI ,Tresna majeng negara ngara ja wantah di rahina kemerdekaan gen nanding sebilang wai apa buin iraga yowana harapan negeri patutne iraga ngara dadi gaen awak,engko jak yowana sami nyaga wangsa Sekadi slogan ne jani "Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat" Meli canang ke sudaji Nepuk beli ganteng madan i ari Metunangan ento dadi Sakewala sampunang lali majeng NKRIIn English In Indonesian In Balinese Dimulihe, tamiune tepukina teken Nang Bangsing, lantas ia matakon, “Ih bapa, beli, mbok, lan luh-luh ajak makejang teka uli dija ne, mirib teka uli kundangan aa?” “Aa, bapa uli kundangan sig umahne I Belog.” Keto abetne makejang masaut buka briukan panggule, patuh English In Indonesian In Balinese Yadiastun idup lacur, beli muah adi totonan tusing taén nawang magerengan, saling sayangang, pakedék English In Indonesian In Balinese Mabelanja keweh, hasil petani di desa ane kanggo adep maaji mudah, ane lakar beli ngangsan English In Indonesian Terpaksa sekarang kembali ke ladang mengembala sapi, bermodalkan mempunyai rumput gajah dan daun dari Balinese Luh Suba tawang iluh ane ngaba paras jegeg, Magoba moleh mapangango renyep, Nangging beli takut maekin iluh, Kajegegan iluhe ngae beli buduh, Buduh sing payu ngalih merta, Buduh tusing payu pesu, Buduh tusing payu malali-lali, Duh iluh corona, Buin pidan iluh lakar magedi?In English In Indonesian In Balinese Kénkén sih tingkah beliné tangkil di puri?" "Kéné adi, sinah suba baan beli Ida Anaké Agung sengit pesan tekén English In Indonesian In Balinese Mapamit lantas ia mulih, kacrita suba neked jumah, matakon lantas kurenanné, "Beli, kenapa sebeng beliné dadi masawang sedih?In English In Indonesian In Balinese Sue sampun makudang wulan, iriki titiang naenan mapangenan, naenan rindu sane tan sida katuju, I Covid mangkin sampun sayan saru, ngranjing ring jagat sane mawasta normal baru, mangkin titiang sareng i beli sampun sida matemu, sarasa liang manahe sangkaning sida numpahang English When a pandemic of Covid, this feeling as dragged down abandoned, with a boyfriend far away on the island across because the separate of the sea, close in heart, in the eyes of the far away, his good looks always Indonesian Saat terjadi pandemi Covid, rasa ini seperti terseret terbengkalai, dengan kekasih jauh di pulau seberang yang terpisahkan laut, dekat di hati, di mata jauh sekali, ketampanannya selalu Balinese Daweg mranen gering Covid, rasa puniki sarasa kapaid, sareng I Beli doh ring segara selat, ring ati nampek, ring mata sawat, alep bagus muanne setata English When a pandemic of Covid, this feeling as dragged down abandoned, with a boyfriend far away on the island across because the separate of the sea, close in heart, in the eyes of the far away, his good looks always Indonesian Saat terjadi pandemi Covid, rasa ini seperti terseret terbengkalai, dengan kekasih jauh di pulau seberang yang terpisahkan laut, dekat di hati, di mata jauh sekali, ketampanannya selalu Balinese Ditu lantas metu rebat Sang Prabu sareng rabinne, kantos mapikayun jagi seda ulahpati. “Wih Bli Aji Dharma, to ngudiang Beli kedek padidi?In English In Indonesian In Balinese Nak ngudiang beli kedek padidi?” Keto baos sang English In Indonesian In Balinese Sawireh buka keto pariselsel Ida Brahmana lanang, lantas nyawis matur Ida Brahmana Istri, “Inggih Beli, sampunang gelis sungsut, sane kawastanin istri patut nulungin susatya ring English In Indonesian In Balinese I Pagul bangun, kliad-kliud ajebos lantas negak di ambene. “Beli Pagul, niki kopi maimbuh jaja begina English In Indonesian In Balinese Kantos matimpuh Sri Tanjung nunas pangampura, nenten karunguang antuk Sidapaksa. “Nggih beli Agung, yening beli agung nenten ngega, durusang bancut urip English In Indonesian In Balinese Tatakan enceh koné beli mael-mael, masih lakar English The neighbors said that I only spend my husband's Indonesian Kalau menentang, tentu itu akan memicu pertengkaran, dikira berani melawan orang Balinese Tiang maan nyambat tekén i beli Putra unduké English My ears are hot, I am angry, but I still try to keep Indonesian Apalagi di musim hujan, semakin lama pakaian kering, popok itu yang membantuku ketika Balinese Ulian Virus Coronané totonan, beli Putra kurenan tiangé kena PHK uli tongosné English People say I'm a spoiled parent because my child uses Indonesian Aku sering dibicarakan di jalan, di angkringan, di warung, di pasar atau pun di Balinese Makejang ento tuah pangganggo ané beli tiang dugas nu bajang, dugas anggon tiang English People say I'm a spoiled parent because my child uses Indonesian Aku sering dibicarakan di jalan, di angkringan, di warung, di pasar atau pun di Balinese Jani uli desa Tambakan Gede Sandi lakar ngapelin Iluh Mongkeg, sing ngerunguang munyin pemerintah, keliwat rindu kone Gede Sandi ngajak tunangane, nanging lacur neked di umah ne Iluh Mongkeg, Gede Sandi boye je ngidang mangelut ngajak Iluh Mongkeg, "Bli, ngujang mai? "Bli sube keliwat rindu jak iluh, sing kuat naanang be duang bulan lebih irage tuah pideo kolan gen Luh, ne bli ngabe Mawar merah buat iluh" "Behh ne be beli, sing nawang jani nu ade Virus Corona, kaden sube oraine, jaga jarak, pesu amen ade keperluan ane mendesak dogen, anggo masker bli! " "Ne sangat mendesak luh, hati tidak bisa menahan rindu ini luh" "Amen jani rage ngilangan rindu matepuk, jalane mani tiyang mati ulian beli ngabe virus, bli tusing ngidang buin metepuk jak tiang toh bli" "Mimih saja luh, ulian rindu beli sap jak aturan pemerintah, nah lamen keto bli lakar mulih suba, nyanan ka pideo kol amen bli sube neked jumah luh" "Nah bli ingetang ngumbah lima nah, to sube Ade Hentenitaiser bli" "Nah luh" Ulian social dintancing tusing payu Gede Sandi maan ngelut Iluh Mongkeg, metepuk, negak jarak 1 meter "Nah kanggoang deen sube malu, daripada tunangane mati kene virus, adian taanang sube malu, aduhhh Coronaaaa encol sube ilanggg tiang dot gati sube ngelut tunangan tiange" Kanggoang jani matunangan Online maluIn English In Indonesian In Balinese Ada brahmana mara marabian, kabenangan jani brahmana istri ngidamang madun nyawan, lantas ngidih olas teken ane lanang, “Beli, beli bagus, niki tiang ngidam, tiang dot pesan teken madun English In Indonesian In Balinese Kacarita Sang Aji Dharma suba dadi kedis belibis putih tur kaduduk ban I Jaka Gedug tur kapiara kaangken English In Indonesian In Balinese Sanan empeg wantah embasnyane anake alit ri sampune beli utawi mbok, miwah adinnyane padem, punika raris wenang kamargiang upacara English Sanan empeg is the birth of a child who has been left behind by his brother and sister, or so an otonan ceremony must be Indonesian Sanan empeg merupakan kelahiran seorang anak yang telah ditinggal meninggal oleh kakak dan adiknya, sehingga harus dibuatkan upacara Balinese Tiang berharap tamu lan masyarakat beli lan luar bali nenten ngutang lulu ngawag ring bias lan yeh pasih ne apang jagat baline lan ekosistem pasih sanur ajeg lan rahayuIn English In Indonesian In Balinese Bakso ane dibi tyang beli nika bakso ayam rasane jaen sajan, biasane meli bakso ento setata English In Indonesian lrMvL7. 19 428 249 307 223 276 242 265 428

arti sebeng dalam bahasa bali